Jumat, 25 Maret 2011

ORGANISASI DALAM GORENGAN


Bagi Anda yang terbiasa memasak, tentu tidak asing dengan menggoreng tahu dan tempe. Bendanya sama, tapi ketika sudah dimasak beragam rasa dan berbeda warna. Coba saja buktikan dan Anda coba menggoreng tahu dan tempe dengan tempat belinya dan besarnya sama, lalu gorenglah. Lakukan penggorengan ini dengan pembanding. Misalnya Anda dengan teman kos Anda. Lalu, lihat dan rasakan rasanya. Tentu berbeda. Ada apa gerangan?
Beberapa waktu lalu ketika saya pulang mampir ke rumah, karena hendak menghadiri pernikahan kawan dekat saya beberapa jam sebelum keberangkatan saya sempatkan untuk membantu ibu saya memasak. Maklum, hari itu pas hari panen. Meski padinya banyak yang ambruk karena hujan dan angin, tapi kami sempatkan untuk tetap memanen dengan kualitas hasil yang apa adanya.
Sempat saya mengamati, meski sebelumnya tidak saya sengaja untuk melakukan itu. Hanya tiba-tiba berpikir. Dari situ, kepala saya bergerak dan berpikir. Bagaimana bisa rasanya bisa lebih enak masakan ibu saya? Meski yang menggoreng tetap saya. Hehe… Lantas saya bandingkan dengan hasil gorengan penjual makanan dekat kantor yang biasa saya beli, lalu saya bandingkan juga dengan langganan warung tempat makan siang, dan juga ibu catering depan kos saya. Dan hasilnya adalah cukup berbeda dalam hal rasa dan warna. Soal warna, bisa hampir sama. Tapi soal rasa, tetap saja hasil gorengan tahu dan tempe ibu saya tetap nomor satu dan “ngangeni”. Hehe…
Bagaimana bisa?
Lantas saya berpikir dan merenungkan. Meski bagi sebagian orang memikirkan seperti ini tidak terlalu penting. Tapi bagi saya ternyata dalam hal sederhana menyimpan begitu sederhananya sistem-sistem rumit yang bisa digambarkan dengan cara sederhana.
Beberapa kesimpulan yang saya dapat dari hasil menggoreng tahu dan tempe adalah sebagai berikut:
1. Ketelitian melihat tebal tipis, besar kecilnya tahu dan tempe
2. Paduan rasa “ramuan” pencelupan tahu dan tempe sebelum digoreng
3. Cara menggoreng
4. Pemahaman besar kecilnya api
5. Kualitas minyak goreng
Beberapa hal di atas, bisa saya uraikan sebagai berikut.
a. INPUT: Merupakan sumber daya yang diperlukan. Dalam hal ini adalah sumber daya manusia (penggoreng) dengan segala kemampuan, skill, dan kompetensi yang dimiliki. Lalu api mungkin bisa dari kompor gas atau kompor kayu atau lainnya. Lalu minyak goreng beserta kualitasnya, lalu tahu dan tempe itu sendiri, serta bumbu yang akan digunakan untuk “meramu” rasa tahu dan tempe agar terasa lezat di mulut.
b. PROSES. Dalam hal ini terjadi proses mulai dari yang sederhana sampai rumit. Proses pencampuran bumbu, proses penggorengan, hingga proses “pengentasan” tahu dan tempe setelah digoreng.
c. OUTPUT. Merupakan keluaran hasil penggorengan, yakni tahu dan tempe yang siap disajikan dan dimakan.
Menurut saya, kenapa berbeda dalam hal rasa? Karena adanya perbedaan dalam INPUT dan PROSES yang dilakukan sehingga menghasilkan OUTPUT yang berbeda pula.
***
Refleksi dalam sebuah Organisasi
Saya hanya terinspirasi bagaimana membawakan sebuah penjelasan dan analogi dengan sebuah contoh dalam kehidupan sehari-hari yang cenderung simple/sederhana.
Dalam sebuah organisasi, tentu membutuhkan organizing atau pengorganisasian didalamnya agar sistematika tetap terjaga. Sehingga proses yang terjadi sesuai dengan alur yang benar dan standart yang telah ditentukan serta sesuai dengan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan. Semua input dan proses sangat berpengaruh dalam mendapatkan hasil yang baik dan berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas, sistem yang terstandart, teknologi yang memadai, dan sebagainya semuanya mendukung hasil yang akan diperoleh. Seperti analog menggoreng tahu tempe di atas. Skill yang dimiliki SDM atau dalam hal ini adalah si penggoreng tentu berpengaruh terhadap proses dan hasil. Bagaimana ketika SDM tidak paham adanya korelasi antara besar kecilnya tahu dengan besar kecilnya api serta banyaknya tempe dan tahu dengan banyak sedikitnya minyak goreng. Apa jadinya ketika SDM tidak mengerti kapan waktunya dibali gorengan tahu dan tempenya dan kapan diangkat? Apa jadinya ketika SDM tidak paham apa saja campuran yang tepat dan seberapa banyak bumbu yang harus dicampur untuk mencapatkan rasa yang sedap untuk tahu dan tempe? Dan bagaimana juga jika SDM tidak berinisiatif untuk bertanya ketika dia tidak mengetahui semuanya itu? Coba-coba boleh saja dengan trial and error. Namun, apakah ketika saya kembalikan ke organisasi, Anda mau menerima SDM yang hanya asal coba-coba saja? Kalau organsiasi Anda memiliki visi yang seperti itu boleh-boleh saja dan memiliki anggaran dana besar, oke-oke saja.
Selain itu, support yang harus mendukung sistem juga diperlukan. Analog ilustrasi di atas, support seperti minyak. Itupun perlu dilihat apakah minyaknya baru atau sudah berkali-kali pakai? Lalu peralatan, dalam hal organisasi bisa saya terjemahkan dalam aspek teknologi. Apakah kompor gas? atau kompor minya tanah? atau yang lainya? Semuanya itu mendukung cepat lambatnya proses yang dilakukan.
Sedangkan dalam hal PROSES, terjadi semacam organisasi dalam proses menggoreng tempe dan tahu, serta ada tahapan-tahapan yang harus dilalaui dan dipatuhi. Apakah lebih baik menggoreng dalam kondisi minyak masih belum mendidih ataukah menunggu mendidih? Apakah api harus besar, kecil, atau sedang? dalam sebuah organisasi, istilah ini bisa saya tarik dalam sebutan “proses bisnis”. Proses bisnis organisasi menggambarkan tahapan atau prosedur atau alur yang terkait dengan dihasilkannya sebuah produk. Hal ini memudahkan memotret ketepatan alur atau proses yang terjadi dalam sebuah organsiasi apakah sesuai dengan visi misi organisasi atau tidak.
Dalam hal OUTPUT, tinggal menunggu hasilnya saja. Jika input dan segala prosedur yang dilakukan sesuai dengan standart dan dilaksanakan, maka dipastika hasilnya akan sesuai dengan seperti apa yang diharapkan. Hal ini tentunya terlepas dari kondisi eksternal yang ada. Karena tadi saya tidak menyebutkan atau mengikutsertakan kaitannya dengan kondisi eksternal. Bisa lain waktu di bahas, atau Anda berpikir sendiri atau dalam diskusi saja di komentar?
***
Jika diamati, auditor atau SPI (Satuan Pengawas Internal) pun biasanya menyelidiki soal prosedur ini. Apakah sesuai standart atau tidak. Apakah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan atau tidak. Begitu juga dengan KPK. Hehe… Makanya untuk menciptakan dan menghasilkan sebuah produk atau kualitas output atau outcome yang baik, sebaiknya Anda perlu memperhatikan INPUT dan PROSES yang ada. Agar tahu dan tempe Anda tidak gosong dan dapat dinikmati dengan paduan rasa dan warna gorengan yang mantaap.

Organisasi

-Tipe Organisasi

1. Piramida mendatar (flat)‏
ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil. 2. Piramida terbalik
Organisasi piramida terbalik.salah satu unit dari tipe piramida. Piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi – organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga – lembaga penelitian, lembaga- lembaga pendidikan.
3. Tipe Kerucut
ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.\

- Bentuk Organisasi

  • Bentuk Organisasi Garis
Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya;
  1. Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
  2. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
  3. Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukannya;
  1. Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
  2. Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
  3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
  • Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kebaikannya;
  1. Pembidangan tugas-tugas jelas.
  2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
  3. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Keburukannya;
  1. Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
  2. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
  • Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya;
  1. Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
  2. Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
  3. Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
Keburukannya;
  1. Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
  2. Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.
  • Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.
- Struktur dan skema organisasi :
A. Pengertian Arti Definisai Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang.
B. Elemen Struktur Organisasi
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
1. Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.
Skema Organisasi
BENTUK ORGANISASI
Berdasarkan Proses Pembentukannya
  • Organisasi Formal
Organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan tertentu diatur dengan ketentuan formal baik dalam anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga, kegiatan atau hubungan yang terjadi adalah hubungan jabatan yang telah diatur dalam ketentuan tertulis
  • Organisasi Informal
Terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuan tidak jelas, anggaran dasar serta anggaran rumah tangga tidak ada, hubungan terjalin secara pribadi
Berdasarkan Kaitan Hubungan dengan Pemerintah
  • Organisasi Resmi
Organisasi yang di bentuk dengan pemerintah dan atau harus terdaftar dalam lembaran Negara.
  • Organisasi Tidak Resmi
Organisasi yang tidak ada hubunganya dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar dalam lembaran Negara
Berdasarkan Skalanya:
  • Organisasi besar
  • Organisasi sedang
  • Organisasi kecil
Berdasarkan tujuannya:
  • Organisasi Sosial
Organisasi yang tujuan utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memperhitungkan untung rugi
  • Organisasi Perusahaan
Organisasi yang didirikan dengan tujuan komersil atau mencari keuntungan
Berdasarkan bagan organisasi:
  • Segitiga Vertikal
  • Segitiga Horosontal
  • Kerucut Vertikal Horisontal
  • Lingkaran
  • Setengah lingkaran
  • Oval
SKEMA ORGANISASI
Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
1. Macam-macam Skema Organisasi:
Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
  • Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
  • Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
  • Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
  • Skema Organisasi Lingkaran
  • Skema Organisasi Gambar
Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:
  • Skema Organisasi Fungsional menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.
  • Skema Organisasi Jabatan menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
  • Skema Organisasi Nama menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
  • Skema Organisasi Nama dan Jabatan menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
  • Skema Organisasi Struktur menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”

Senin, 14 Maret 2011

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah.
Tetapi, marah pada orang yang tepat,
dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan
dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang
menganggap remeh pada masalah ini.
Padahal, kecerdasan otak saja tidak
cukup menghantarkan seseorang mencapai
kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik
menjadi faktor penting penentu
kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran
mental dari seseorang yang cerdas dalam
menganalisa, merencanakan dan
menyelesaikan masalah, mulai dari yang
ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa
memahami, mengenal, dan memilih
kualitas mereka sebagai insan manusia.
Orang yang memiliki kecerdasan emosi
bisa memahami orang lain dengan baik
dan membuat keputusan dengan bijak. Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait
erat dengan bagaimana seseorang dapat
mengaplikasikan apa yang ia pelajari
tentang kebahagiaan, mencintai dan
berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan
bertanggung jawab dalam segala hal yang
terjadi dalam hidupnya sebagai bukti
tingginya kecerdasan emosi yang
dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada
pencapaian kesuksesan hidup yang
*tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika
seseorang bisa membuat kesepakatan
dengan melibatkan emosi, perasaan dan
interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara
materi tidak menjamin kepuasan hati
seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang
juga dikenal dengan sebutan "EQ"),
dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang
untuk mengatasi dan menggunakan emosi
secara tepat dalam setiap bentuk
interaksi lebih dibutuhkan daripada
kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana
emosi bisa mengubah segala keterbatasan
menjadi hal yang luar biasa....

Seorang miliuner kaya di Amerika
Serikat, Donald Trump, adalah contoh
apik dalam hal ini. Di tahun 1980
hingga 1990, Trump dikenal sebagai
pengusaha real estate yang cukup
sukses, dengan kekayaan pribadi yang
diperkirakan sebesar satu miliar US
dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak
karirnya, yaitu "The Art of The Deal
dan Surviving at the Top". Namun jalan
yang dilalui Trump tidak selalu
mulus...

kita ingat depresi yang melanda dunia
di akhir tahun 1990? Pada saat itu
harga saham properti pun ikut anjlok
dengan drastis. Hingga dalam waktu
semalam, kehidupan Trump menjadi sangat
berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada
bisnis propertinya ini harus menanggung
hutang sebesar 900 juta US Dollar!
Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi
kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib
serupa berpikir bahwa inilah akhir
kehidupan mereka, hingga benar-benar
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh
diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump
benar-benar diuji. Bagaimana tidak,
ketika ia mengharap simpati dari mantan
istrinya, ia justru diminta memberikan
semua harta yang tersisa sebagai ganti
rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman
dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Alasan yang sangat
mendukung bagi Trump untuk putus asa
dan menyerah pada hidup. Namun itu
tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini
kesempatan untuk bekerja dan mengubah
keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada
"intangible asset" yang tetap
dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan
pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh
lebih berharga dari semua hartanya yang
pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump
sudah berhasil membuat kesepakatan
terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu
mendapat keuntungan sebesar US$3
Milliar. Ia pun berhasil menulis
kembali buku terbarunya yang diberi
judul "The Art of The Comeback".

Dalam bukunya ini Trump bercerita
bagaimana kebangkrutan yang menimpanya
justru menjadikannya lebih bijaksana,
kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah
itu tidak terjadi, maka ia tidak akan
pernah tahu teman sejatinya dan tidak
akan menjadikannya lebih kaya dari yang
sebelumnya. Luar biasa bukan? :-)

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang
keteguhan untuk bangkit dari kegagalan,
juga mendatangkan kekuatan pada
seseorang untuk berani menghadapi
ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir
pada setiap org & bisa dikembangkan.



Berikut beberapa tips bagaimana cara
mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

Latihan dan berani mencoba hal-hal baru
akan memberikan beragam pengalaman dan
membuka pikiran dengan berbagai
kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam
segala hal.

Ini akan menjadi jalan untuk bisa
mendapatkan kepercayaan orang lain dan
mengendalikan kita untuk tidak mudah
menyerah. "being accountable is being
dependable"

3. Berani keluar dari zona nyaman.

Mencoba keluar dari zona nyaman akan
membuat kita bisa mengeksplorasi banyak
hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba
untuk menghadapinya.

Melakukan hal ini akan membangun rasa
percaya diri dan dapat menjadi jaminan
bahwa segala sesuatu pasti ada
solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

Mau mengakui kesalahan dalam hidup
justru dapat meningkatkan harga diri
kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi kita!

Karena mengendalikan emosi merupakan
salah satu faktor penting yang bisa
mengendalikan kita menuju sukses dan
juga menikmati warna-warni kehidupan.

Lebih lanjut tentang: Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

Sebuah Kejujuran

Bisa dibayangkan jika hidup penuh ketidakjujuran, kita akan selalu ketakutan jika suatu saat rahasia kita terbongkar. Betapa marah dan kecewanya orang yang kita bohongi. Integritas kita pun juga akan menurun. Hubungan yang telah terjalin dengan baik akan menimbulkan perasaan curiga,ketidakpercayaan karena takut dibohongi lagi. Sungguh suatu hubungan yang tidak sehat. Kita pasti juga tidak ingin dibohongi orang kan? Maka,jangan perlakukan orang lain sama seperti kita tidak ingin diperlakukan orang lain seperti itu

 Dengan kejujuran, kita dapat hidup dengan perasaan aman,nyaman,tenteram,karena tidak dikejar perasaan bersalah akibat ketidakjujuran yang diperbuat. Selain itu,kejujuran yang kita lakukan juga akan bisa berbuah manis sebagaimana dengan apa yang telah kita tuai.

 Kejujuran adalah mutiara pribadi yang harus kita miliki dan pelihara dengan baik. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Walaupun kita hidup tidak berkelimpahan harta, namun dengan kejujuran, hidup kita akan bebas dari perasaan waa-was,takut,cemas. Shingga kita akan menikmati kehidupan ini dengan tenteram,damai,dan bahagia.

"Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Walaupun kita tidak hidup berkelimpahan harta,namun dengan kejujuran,hidup kita akan bebas dari perasaan was-was,takut,dan cemas"

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Pernahkah kita mendengar kisah Helen Kehler? Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli.

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkanlahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal.

Namun siapa sangka, dengan segala kekurangannya, dia memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seoranglegendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasanpula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan sepertimanusia normal lainnya, meski itu teramat sulitdilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan Helen Kehler:

"It would be a blessing if each person could be blind and deaf for a few days during his grown-up live. It would make them see and appreciate their ability to experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah bila setiap org yang sudah menginjak dewasa itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja.

Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar suara!

Sekarang, coba kita bayangkan sejenak....

......kita menjadi seorang yang buta dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut. Jangan biarkan diri kita melihat atau mendengar apapun.

Selama beberapa hari itu kita tidak bisa melihat indahnya dunia, kita tidak bisa melihat terangnya matahari, birunya langit, dan bahkan kita tidak bisa menikmati musik/radio dan acara tv kesayangan!

Bagaimana kital? Apakah beberapa hari cukup berat? Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah menghargai apa yang sudah kita miliki.

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba kita renungkan, bagaimana orang yang tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakinakan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akanbisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.


Lebih lanjut tentang: Hargai Apa Yang Kita Miliki

Gagal dan Bangkit Lagi

Mengalami kegagalan bukan berarti kita harus menyerah,apalagi putus asa. Sebab,sebenarnya dengan kegagalan itu berarti kita harus intropeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari kemari. Melalui kegagalanlah kita bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah kita lakukan. Dengan begitu,kita akan tahu hal apa saja yang perlu diperbaiki dan tahu di mana saja kesalahan yang telah kita perbuat untuk tidak mengulanginya. Hal itu akan mendasari langkah kita ke depan menjadi lebih baik.

 Kegagalan harusnya mulai kita pandang dari sudut yang berbeda. Kita gagal bukan berarti kita tidak sukses,melainkan kita belum sukses. Seperti pepatah yang sering kita dengar kegagalan adalah bagian dari proses sebuah kesuksesan atau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

 Kegagalan yang kita alami justru merupakan sarana menimba pengalaman dan sarana belajar untuk mencapai kesuksesan yang kita inginkan.

 "Selama kita masih memiliki tujuan yang menggairahkan untuk dicapai,tidak pantas kita patah semangat di tengah jalan,karena dalam kenyataannya tidak ada sukses sejati yang tercipta tanpa melewati kegagalan"

"Jangan takut gagal!! Siap bangkit !! Raihlah kesuksesan

Lebih lanjut tentang: Gagal dan bangkit lagi

Hiduplah saat ini

Usia manusia memang tidak bisa ditebak. Sebab,kematian memang tidak pandang bulu,tidak mengenal waktu. Baik tua,muda,miskin,kaya,lelaki,perempuan, kalau sudah waktunya pasti akan mengalami kematian. Karena itu, dengan selalu berusaha melakukan semua hal secara maksimal, kita akan merasa siap, kapan pun sang malaikat maut datang menjemput. Dan saat kematian benar-benar akan menjemput,kita tidak akan merasa rugi sebagai manusia,karena kita sudah mempersembahkan yang terbaik dalam hidup. Bahkan bisa jadi kita akan dikenang sepanjang masa,karena kebaikan yang sudah kita tanam sepanjang hayat.

 Untuk itu,kita tebar terus benih kebaikan dalam setisp detik kehidupan ini. Kita persembahkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain semaksimal mungkin. Jangan tunda apapun yang bisa kita selesaikan sekarang juga,kita lakukan yang terbaik dalam setiap langkah kehidupan yang kita tempuh saat ini. Sebab, esok barangkali sudah tidak bisa kita nikmati jika ajal sudah menanti

  Karena itu,hiduplah saat ini dan jangan sesali hari kemarin,karena hari kemarin sudah berlalu. Begitu juga jangan cemas akan hari esok,karena hari esok belum tentu datang. Hanya hari ini yang menjanjikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang mau dan mampu mengaktualisasikan dirinys dengan penuh totalitas,kerja keras,dan semangat pantang menyerah! Lakukan yang terbaik hari ini maka kesuksesan pasti akan datang.

"Hiduplah saat ini,tidak usah menyesali hari kemarin,karena hari kemarin sudah berlalu.dan jangan cemas akan hari esok,karena hari esok belum datang"