Jumat, 27 Juni 2014

Analisa Manusia dan tanggung jawab

“Tasripin, Kisah Seorang Anak Yang Membiayai Kebutuhan Hidup Keluarganya”
Rumahnya yang tak layak, direnovasi oleh anggota Kodim 0701 Banyumas. Atap bocor sudah diperbaiki, kamar yang kumuh telah dipercantik. Dapur yang kumuh juga telah diperbaiki, serta ruang terbuka di belakang rumahnya pun telah ditutup untuk ruang keluarga lengkap dengan kamar mandi.

Perlengkapan perabotan rumah tangga seperti alat masak, televisi 14 inci, dan lemari pun telah dimiliki. Baju yang sudah tidak layak diganti dengan baju baru. “Klambi sing ganu karo lemek turu wis di buang anu wis ora pantes di nggo [baju yang dulu serta alas tidur yang dulu telah dibuang karena sudah tidak layak],” kata Tasripin.

Publikasi kisahnya membuat warga memberikan perhatian. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga ikut prihatin dan memerintahkan staf khusus untuk memberikan bantuan untuk Tasripin. Uang tunai Rp100 juta pun masuk kantong Tasripin.

Semakin lengkap karena ayahnya, Kuswito, kini telah pulang dari Kalimantan dan dapat membantunya untuk mengurus ketiga adiknya. Setelah apa yang diimpikannya terwujud, Tasripin memulai usahanya beternak kambing di dekat rumahnya. Sambil mengurus ketiga adiknya, Tasripin punya kesibukan baru, mengurus kambing. Tentunya sambil menunggu pendaftaran sekolah kembali dibuka. Tasripin akan melanjutkan sekolah dasar yang pernah di tinggalkan pada saat kelas 3.

Kuswito ayah Tasripin mengaku sangat terharu dengan adanya simpati dari masyarakat luas terhadap putranya Tasripin. Kuswito berjanji tidak akan meninggalkan anak-anaknya. Kuswito akan mencari kerja di dekat rumahnya dan mengurus buah hatinya.

Kuswito menuturkan, pergi ke Kalimantan untuk mencari nafkah, bukan bermaksud untuk menelantarkan anak-anaknya. Sebab, di daerahnya, tidak ada pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Meski sudah bekerja di Kalimantan, Kuswito mengaku, tetap belum bisa memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Kuswito pun berharap ada pihak yang dapat mempekerjakanya agar ke depan Kuswito tidak kesulitan mengurus anak-anaknya.

Pengertian dari tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan dimana seseorang wajib menanggung segala sesuatu yang terjadi terhadap sesuatu. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab merupakan sifat terpuji dalam diri manusia yang mendasar. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujutan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya adalah sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia di bebani tanggung jawab Tanggung jawab mempunyai kaitan yang erat dengan perasaan. Tanggung jawab dapat dilihat dengan dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan lain. Apabila dikaji lebih jauh tanggung jawab itu adalah kewajiban atau bisa juga disebut beban yang harus dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berniat atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain atau sebagai suatu pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Seseorang tidak bisa menghindari sebuah tanggung jawab dengan berbagai alasan, karena tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita tanggung ketika kita mendapatkan kesalahan.
Analisa manusia dan Tanggung Jawab
A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B. Macam macam tanggung jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan.
1. Tanggung Jawab kepada Diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Jadi sebagai manusia haruslah mempunyai suatu beban yang mengacu kepada keadaan dimana kesadarannya dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya kepada dirinya agar menjadi jiwa yang sadar terhadap perkembangan dan pengetahuannya agar menjadi pribadi yang berhasil dimasa yang akan datang. Dengan tidak mengedepan nafsu sesaat.
2. Tanggung Jawab kepada Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Bahwa pada cerpen diatas Ika dimarahi oleh ibu nya karena ia merupakan bentuk rasa tanggung jawab yang diberikan oleh ibunya. Seperti petikan berikut : “Selagi masih ada doni di sini aku ingin membahas pembicaraan kami yang tadi dan ingin mencari tahu bagaimana mencintai negeri ini (Indonesia).
Tiba-tiba ika yang tadinya mau ikut ngobrol dan istirahat ternyata dapat telpon dari ibunya dan dia di suruh pulang.
Karena takut di marahin ibunya akhirnya ika memutuskan untuk pulang.dan dia bilang ke kami, “teman-teman maaf ya saya ga bisa berlama-lama sama kalian nih,soalnya ibu aku nyuruh saya pulang karena ada sutu keperluan mendadak’’
Iya ika engga papa lain kali kan bisa ketemu lagi, hati-hati di jalan ya sampai jumpa kembali “kata kami”.”
3. Tanggung Jawab Kepada Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial andi bergaul dengan teman-temannya sehingga mereka mendapatkan aktivitas sosial yang baik dan terarah. Sehingga jika ada kesulitan, sebagai teman dapat memberikan dukungan baik moril maupun tenaga. Yang merupakan perwujudan terhadap suatu tanggung jawab kepada masyarakat.
4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa dan Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Sebagai seorang yang bernegara kita punya tanggung jawab kepada bangsa dan negara sebagai contohnya adalah rasa cinta tanah air yang tinggi, dan juga mencintai produk-produk dalam negeri. Sebagai seorang yang bertanggung jawab kepada negara juga wajib melindungi negara dari ancaman musuh yang semena-mena terhadap bangsa kita. Oleh karenanya kita wajib untuk menjaganya.
5. Tanggung Jawab Kepada TUHAN
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Terlihat pada cuplikan cerita berikut: ““boleh kok ayo kita jalan bareng ke masjid (kata ku).sampai di sana kami berdoa dan memohon kepada nya dan setelah itu waktu terus berlalu kami lalu bergegas meninggalkan tempat suci itu seusai berdoa dan berjalan pulang.”
C. Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
2. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehinggaa pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jclas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
          Dari pengertian tentang tanggung jawab diatas, saya mengambil kasus Tasripin sebagai contoh dari ‘Manusia dan Tanggung Jawab terhadap keluarga’ serta ‘Manusia dan Tanggung Jawab terhadap masyarakat’. Sebagai bagian dari anggota keluarga, kita semestinya memahami posisi kita masing-masing dalam berperan, bersikap dan bertanggung jawab.
          Seorang ‘Tasripin’ yang baru berusia 13 tahun dan belum menyelesaikan pendidikannya di tingkat SD saja bisa berperan dan bertanggung jawab melebihi kemampuan yang ada pada anak-anak seusianya, Masa anggota DPR yang terhormat yang sudah memiliki gelar di dunia pendidikan tidak bisa berkaca pada kasus seperti ‘Tasripin’ dan kasus-kasus lainnya.
          Namun diantara itu semua, yang terpenting ialah bukan saling menyalahkan ataupun bukan saling membanggakan diri sendiri karena sudah memenuhi tanggung jawabnya, tetapi saling tanggap ketika ada sebuah tanggung jawab yang belum diselesaikan.
SUMBER:        http://ivaninternisti.wordpress.com/2013/05/13/tasripin-kisah-seorang-anak-yang-membiayai-kebutuhan-hidup-keluarganya/

Giantory Allan P.
4KA38 
1A113159


Tidak ada komentar:

Posting Komentar