SEBUAH BUKU HARIAN
Akan tereja kembali di sini
Sebuah riwayat paling purba
Tentang Adam yang terusir
Tentang usia yang semakin menggigil
Diam-diam aku mencintaimu
Tidurlah kekasih dalam kalbuku barang sejenak
Sementara angin berkesiul
Membuat siklus diantara hari-hari merenda
Perjalanan tak berujung
Akan bermula kembali di sini
Sementara resah datang menghardik
Sementara hati terasa cabik-cabik
ANALISA :
1. Figur Bahasa : Figur bahasa pada puisi ini memakai Figur Bahasa Personifikasi dengan membandingkan benda mati seolah - olah menjadi benda hidup.
Dengan kalimat:
"Tidurlah kekasih dalam kalbuku barang sejenak"
"Sementara angin berkesiul
"Sementara resah menghardik"
2. kata-kata Ambiquitas :
"Akan tereja kembali di sini"
"Sebuah riwayat paling purba"
"Perjalanan tak berujung"
3. Kata-kata berjiwa :
"Tentang Adam yang terusir"
"Tentang usia yang semakin menggigil"
"Membuat siklus diantara hari-hari merenda"
"Diam-diam aku mencintaimu"
4. Kata-kata konotatif :
"tereja" yang mempunyai arti seperti terulang.
"tercabik-cabik" mempunyai arti seperti hati yang terluka.
Puisi ini menceritakan bagaimana gambaran perasaan sang penulis yang merasa resah akibat memendam cinta terhadap seseorang.
Puisi: Karya Suminto A. Sayuti
Judul Puisi : Sebuah Buku Harian
Sumber: http://www.anneahira.com/contoh-puisi-bermajas-personifikasi.htm
Nama : Giantory Allan Purnomo
NPM : 1A113159
Kelas: 4ka38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar